Kebebasan berekspresi melahirkan banyak musisi berpotensi. Dari sekian
banyak musisi tersebut, Azizi dan Ega adalah dua orang yang sangat
intens dalam proses kreasi hingga menemukan kesamaan persepsi. Azizi
merupakan vokalis sebuah band yang lolos kualifikasi dalam ajang sebuah
kompetisi band bergengsi. Sedangkan Ega adalah seorang instrumentalis
yang juga lolos kualifikasi pada event yang sama. Komunikasi dan
interaksi di antara mereka menghasilkan kreativitas bermusik yang
sesuai idealisme masing-masing tanpa mengubah standarisasi di dunia
musik Indonesia.
Perpaduan dua musisi muda ini berlanjut dalam pembentukan nama BLACKOUT sebagai identitas bagi mereka. Dalam band ini, Azizi dan Ega mengerjakan sembilan aransemen lagu termasuk lagu Goodbye yang menjadi hits andalan di album perdana mereka. Namun untuk menjadi aransemen musik yang sempurna, Azizi dan Ega membutuhkan musisi handal, sehingga hadirlah Rere (drum; Grassrock, ADA Band, Yovie & Nuno), Iwan Xaverius (bass; Jet Liar, IX's, EdanE) dan Sastro (keyboardist; Power Metal) sebagai additional players.
BLACKOUT berkomitmen sebagai sebuah band untuk mengisi ruang kosong di belantika musik Indonesia. Mereka merasa ada karakter musik yang seharusnya tersaji tetapi saat ini belum tampak sama sekali. Sebagai Executive Producer Blackout, Dallas Sinaga menyebutkan bahwa BLACKOUT sangat layak untuk menjadi bintang baru di tengah derasnya gempuran musik Melayu. Musik yang diusung BLACKOUT, memadukan unsur blues, rock’n roll hingga pop sehingga cocok bagi semua kalangan yang menggemari musik.
Rasanya, tak perlu waktu lama lagi untuk mendengarkan sajian kualitas yang dipersembahkan oleh BLACKOUT. Sudah saatnya aspek idealisme dalam kreativitas mengisi industri musik Indonesia. Sebab kehadiran BLACKOUT menjanjikan sebuah perubahan untuk bisa mengembalikan kehebatan khasanah musik Indonesia yang berkibar di tahun 1980-an dengan nuansa kekinian.
Perpaduan dua musisi muda ini berlanjut dalam pembentukan nama BLACKOUT sebagai identitas bagi mereka. Dalam band ini, Azizi dan Ega mengerjakan sembilan aransemen lagu termasuk lagu Goodbye yang menjadi hits andalan di album perdana mereka. Namun untuk menjadi aransemen musik yang sempurna, Azizi dan Ega membutuhkan musisi handal, sehingga hadirlah Rere (drum; Grassrock, ADA Band, Yovie & Nuno), Iwan Xaverius (bass; Jet Liar, IX's, EdanE) dan Sastro (keyboardist; Power Metal) sebagai additional players.
BLACKOUT berkomitmen sebagai sebuah band untuk mengisi ruang kosong di belantika musik Indonesia. Mereka merasa ada karakter musik yang seharusnya tersaji tetapi saat ini belum tampak sama sekali. Sebagai Executive Producer Blackout, Dallas Sinaga menyebutkan bahwa BLACKOUT sangat layak untuk menjadi bintang baru di tengah derasnya gempuran musik Melayu. Musik yang diusung BLACKOUT, memadukan unsur blues, rock’n roll hingga pop sehingga cocok bagi semua kalangan yang menggemari musik.
Rasanya, tak perlu waktu lama lagi untuk mendengarkan sajian kualitas yang dipersembahkan oleh BLACKOUT. Sudah saatnya aspek idealisme dalam kreativitas mengisi industri musik Indonesia. Sebab kehadiran BLACKOUT menjanjikan sebuah perubahan untuk bisa mengembalikan kehebatan khasanah musik Indonesia yang berkibar di tahun 1980-an dengan nuansa kekinian.
Untuk memiliki lagu-lagu mereka, agan-agan sekalian bisa langsung download di link berikut...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar